PENGELOLAAN KELAS
11.39MENGAPA KELAS PERLU DIKELOLA SECARA EFEKTIF
Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid, sedangkan pandangan yang terbaru berfokus pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri. Tren baru dalam manajemen kelas lebih menekankan pada pembimbingan murid untuk menjadi lebih mau berdisiplin diri dan tidak terlalu menekankan pada kontrol eksternal atas diri murid. Dalam tren manajemen kelas yang sekarang guru dianggap sebagai pemandu, koordinator, fasilitator. Model manajemen kelas yang baru bukan mengarah pada mode permisif, penekanan pada perhatian dan regulasi diri murid bukan berarti guru tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kelas.
Doyle mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas kelas dan potensi problem, yaitu:
- Kelas adalah multidimensional
- Aktivitas terjadi secara simultan
- Kejadian yang terjadi secara cepat
- Kejadian yang sering sekali tidak dapat di duga
- Kurangnya privasi
- Sejarah kelas
- Membangun ekpektasi untuk perilaku dan menghilangkan ketidakpastian
- memastikan murid merasakan pengalaman kesuksesan
- Selalu siap dan dapat di jangkau
- Selalu bertugas
- Prinsip Penataan Kelas
- Kurangi kepadadatan di tempat lalu lalang
- Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid
- Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
- Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.
- Gaya Auditorium merupakan gaya susunan kelas untuk semua murid duduk menghadap guru.
- Gaya Tatatp Muka (face to face) merupakan gaya susuan kelas yang muridnya saling menghadap.
- Gaya Off-Set adalah gaya susunan kelas yang sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
- Gaya Seminar merupakan gaya susunan kelas yang sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, persegi, atau bentuk U.
- Gaya Klaster ( cluster) adalah gaya susunan kelas yang sejumlah muridnya (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.
- Withitness
- Mengatasi situasi yang tumpang tindih
- Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran
- Melibatkan murid dalam berbagai ktivitas yang menantang
- Masuk akal dan perlu
- Jelas dan dapat di pahami
- Konsisten dengan tujuan instruksional dan pembelajaran
- Kompatibel dengan aturan sekolah
- Pengembangan hubungan positif dengan murid
- Mengajak murid berbagi dan mengemban tanggung jawab (melibatkan murid untuk perencanaan dan implementasi inisiatif sekolah dan kelas, mendorong murd untuk menilai perilaku diri mereka sendiri, jangan menerima alasan-alasan, dan bersabar sampai strategi pemberian tanggung jawab ini bisa bekerja)
- Memberi imbalan pada perilaku yang tepat.
- Memberi perhatian pada orang yang berbicara, seperti mempertahankan kontak mata
- Parafrasa
- Mensitesiskan tem dan pola
- Memberi tanggapan secara kompeten
0 komentar