MOTIVASI

07.15

PSIKOLOGI PENDIDIKAN mengenai MOTIVASI

   Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Dalam pengajaran, motivasi aspek yang sangat penting, komponen utama dari konsep psikologilearned center.


PERSPEKTIF MOTIVASI

   Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Perspektif yang dimaksud terbagi menjadi empat, yaitu : 
  1. Perspektif Behavioral
  • Menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci menentukan motivasi.
  • Motivasi murid sebagai konsekuensi dari intensif eksternal.
  • Intensif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid.
  • Intensif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan dapat menjauhkan dari perilaku yang tidak tepat.
  • Bentuk intensif : nilai yang baik, tanda bintang, pujian, dan penghargaan.
      2. Perspektif Humanistik
  • Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib sendiri.
  • Berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow yang menyatakan bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelim memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
  • Hirarki Kebutuhan (kebutuhan fisik, keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri, aktualisasi, dan lain-lain).
     3. Perspektif Kognitif
  • Menekankan pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, dan juga arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
  • Perspwktif Konitif bertentangan dengan behavioral, berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak di lebih-lebihkan.
  • Murid meraih prestasi tinggi bukan karena kebutuhan biologis tetapi karena punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.
      4. Perspektif Sosial
  • Kebutuhan afiliasi adalah motivasi untuk berhubungan dengan orang lain secara aman, membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab.
  • Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, keterikatan dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
  • Murid yang punya hubungan penuh perhatian dan supportif biasanya mwmiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah.
  • Salah satu faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak.

MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU

   Ada sejumlah strategi kognitif efektif untuk meningkatkan motivasi murid untuk meraih sesuatu atau untuk berprestasi. Hal ini dimulai dengan mengeksplorasi perbedaan krusial antara motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
  1. Motivasi Entrinsik
            Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh intensif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin bekajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang bagus.

       2. Motivasi Intrinsik

                Motivsi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu  sendiri (tujuan itu sendiri). Miisalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts